Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

GENERASI BIRU THE MOVIE

 :: GENERAL :: Lain-Lain

Go down

GENERASI BIRU THE MOVIE Empty GENERASI BIRU THE MOVIE

Post  Alex Pluritas Thu Jul 31, 2008 3:48 am

GENERASI BIRU THE MOVIE 1
Garin Nugroho, sineas ternama negeri ini, pernah mengungkapkan bahwa untuk menembus pasar harus menang dalam gagasan. Salah satu cara mewujudkannya adalah dengan tema. Untuk film terbarunya yang bertajuk Generasi Biru, Garin mengajak ikon budaya pop negeri ini yakni Slank sebagai tema aktual.
Sosok Slank menjadi aktual lantaran dia menyodorkan keindonesiaan lewat dimensi yang berbeda. Simak saja apa yang diungkapkan Garin dalam catatan produksinya: membaca slank dan slanker adalah membaca Indonesia dan masalahnya serta gejolaknya sekaligus impiannya maupun gosip jalanannya.

Yang terbaca dari Slank adalah soal kejujuran. Kejujuran dalam berekspresi itulah yang menarik perhatian bukan hanya seorang Garin Nugroho, melainkan juga komunitas slanker yang bahkan terasa sampai ke negara jiran. Saking jujurnya, lirik yang dibuat Slank sempat membuat petinggi negeri kebakaran jenggot lantaran dianggap menghina. Badan Kehormatan DPR sempat tak terima atas sebutan mafia Senayan yang dilontarkan Kaka dalam lantunan suaranya.

Perihal urusan jujur ternyata bukan hanya monopoli band penghuni Jalan Potlot di kawasan Duren Tiga itu. Garin pun demikian adanya. ”Film ini kelihatannya sederhana tapi rumit,” jelasnya di lokasi syuting di sebuah gedung tua kawasan Kota awal bulan Juli. Untuk mewujudkan film ini dia mengaku tidak sendirian mengarahkan timnya. Maka diajaknyalah beberapa nama macam John De Rantau, Dian Sasmita dan Kamila Andinisari sebagai sutradara bersama.

Kerumitan yang dimaksud Garin memang selalu berujung pada wacana estetika. Atas nama estetika itulah dia mengajak koreografer macam Eko Supriyanto, Jecko Siompo, Yayu AW Unru hingga Davit untuk membantu proyeknya. “Saya memang selalu melakukan eksperimentasi,“ kilah Garin lagi. Eksperimen itu ditunjukkan dengan menyuruh Kaka, Bimbim, Abdee, Ridho, Ivanka serta Putri Indonesia 2005 Nadine Chandrawinata menari diiringi musik pop a la Slank.

Tak hanya sampai di situ, kelak dalam durasi 90 menit filmnya Garin bakal menyajikan format penampilan musikal, animasi serta dokumenter. Akankah eksperimentasi ini menciptakan kesegaran di tengah minimnya tema film nasional?

Source

GENERASI BIRU THE MOVIE 2
Siapa yang tidak kenal grup band Slank? Grup yang digawangi Bimbim, Kaka, Abdee, Ivan, dan Ridho ini adalah salah satu grup musik Indonesia yang selalu mengedepankan idealisme mereka yang tinggi, yang senantiasa menggambarkan keadaan Indonesia lewat lagu-lagu yang mereka ciptakan sejak tahun 1983 hingga saat ini.

Dan sebagai bentuk kecintaan dan pengharapan mereka terhadap Indonesia yang lebih baik, kini Slank mencoba menggambarkan apa yang mereka rasakan dan mereka lihat atas Indonesia tidak hanya lewat lagu, namun melalui sebuah film yang bertajuk Generasi Biru.
Kenapa harus film? ”I believe, seni dan budaya itu bisa mengubah sikap atau budaya sebuah generasi atau sebuah bangsa,” tukas Bimbim ketika ditemui dalam hari pertama syuting filmnya tersebut pada Selasa (8/7) siang, di Gedung Kertaniaga, Kawasan Kota Tua, Jakarta Pusat.

Lebih lanjut pentolan grup Slank ini mengatakan, kehadiran mereka dalam menggambarkan keadaan Indonesia bukanlah sebuah kritik mereka terhadap pemerintah. “Kita bukan mau mengkritik, kita hanya mau memaparkan Indonesia dari apa yang kita catat melalui lagu-lagu kita mulai dari tahun 1983 hingga saat ini,” lanjut Bimbim.

Generasi Biru sendiri akan diperankan oleh seluruh personel Slank, dan bercerita mengenai tentang lima orang yang mencoba lari dari situasi penuh keseragaman dan ketidakbebasan. Mereka ingin bebas dan mencari pulau kebebasan, yang mereka sebut sebagai pulau biru.

Dan perjalanan mereka mencapai pulau kebebasan itu diibaratkan sebagai perjalanan perjalanan keIndonesiaan dalam kurun waktu 1980-2009, perjalanan dari era Soeharto, era Reformasi hingga era gosip jalanan yang mereka sebut saat ini.

Film ini disutradarai oleh Garin Nugroho dan menempatkan John de Rantau ( Denias, Senandung Di Atas Awan) sebagai asisten sutradara, serta menghadirkan Nadine Chandrawinata sebagai salah satu pemain dalam film ini. Dan rencananya, film ini akan rilis pada Januari 2009 mendatang

source

GENERASI BIRU THE MOVIE 3
Bertelanjang dada, lima personel Slank “disiksa” di sebuah gedung tua di kawasan Kota, Jakarta Utara, Selasa (8/7). Teriakan-teriakan tidak henti-hentinya keluar dari mulut mereka. Sementara itu, di suatu sudut yang lain, Garin Nugroho tertawa-tawa melihat layar datar yang memperlihatkan gambar Kaka (vokal), Bimbim (drum), Abdee (gitar) Ridho (gitar), dan Ivan (bass) nyengir kesakitan.
Sekitar pukul empat sore, “penyiksaan” itu pun berakhir. Sambil tertawa, lima personel Slank itu pun menghampiri layar yang membuat Garin tertawa tadi. Dan kini, giliran mereka yang tertawa.
Hari itu, Slank menjalani syuting hari pertama film Pulau Biru yang dibuat oleh sutradara Garin Nugroho, John De Rantau, Kamila Andinisari, dan Dian Sasmita. Rencananya, syuting film ini berlangsung 15 hari, di luar syuting perjalanan konser Slank dan Slankers di berbagai kota di Indonesia dan Timor Leste.
“Ada pengawal Presiden Timor Leste yang Slankers, lho,” kata Garin di sela-sela syuting film berjudul Generasi Biru itu.
Pulau Biru bercerita tentang lima anak yang lari dari situasi penuh keseragaman dan ketidakbebasan. Mereka mencari pulau kebebasan yang akhirnya diberi nama Pulau Biru. Pulau Biru diambil dari salah satu judul lagu Slank yang juga menjadi nama markas mereka di Gang Potlot, Jakarta Selatan.
Generasi Biru yang mulai produksi pada Mei lalu, rencananya menjadi film semidokumenter musikal yang menceritakan sejarah Indonesia dari kacamata Slank. Garin menggabungkan dokumenter, drama, dengan animasi, dan tari-tarian.
“Sekarang banyak sekali jenis tontonan yang menggabungkan berbagai unsur seni, fashion dengan musik, dan sebagainya. Di dunia, ada kecenderungan film musikal seperti Rolling Stones dan Queen,” kata Garin yang menyiapkan dana Rp 4 miliar untuk film ini.

Politik
Namun, pada akhirnya film ini bukan saja musikal, tapi juga politik. Lagu-lagu Slank, meskipun cuek, kerap membuat pejabat gerah. “Gosip Jalanan”, salah satu lagu dari sekitar 15 lagu Slank di film ini, misalnya, pernah membuat anggota DPR RI Gayus Lumbuun naik pitam, meskipun keesokan harinya lagu tentang korupsi di kalangan wakil rakyat itu terbukti benar, salah seorang anggota DPR, Al Amin Nasution tertangkap.
“Lagu Slank itu dibagi dua, yang langsung mengolok-olok politik dan yang mewakili perasaan-perasaan kaum marginal, dari tahun 1984 sampai 2008. Dulu, tahun 1980-an mungkin nggak langsung, kata-katanya bersifat simbolik, sakarang sudah langsung,” kata Garin.
“Saya melakukan eksperimentasi. Kalau mencipta itu sekalian melahirkan inovasi supaya film Indonesia tidak jenuh. Kelihatannya sederhana, tapi rumit juga,” kata Garin yang baru saja menyelesaikan filmnya, Under The Tree.
Bagi Slank, film ini seperti pucuk dicinta ulam pun tiba. “Kami memang niat bikin film, 25 tahun Slank ada film Slank, tapi belum tau siapa yang bikin, belum tau mau ngapain, tiba-tiba Mas Garin datang,” kata Bimbim di tengah-tengah istirahatnya.
Film Generasi Biru direncanakan beredar pada Januari 2009, sementara versi teaternya yang dibuat untuk tontonan anak muda akan dipentaskan pada November mendatang
GENERASI BIRU THE MOVIE 4
GENERASI BIRU THE MOVIE 5

source
image source
Alex Pluritas
Alex Pluritas
SCCers
SCCers

Jumlah posting : 33
Age : 40
Lokasi : Pontycity
Registration date : 25.01.08

http://www.maliki-online.tk

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 :: GENERAL :: Lain-Lain

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik